Apa yang Sebenarnya Diinginkan Laki-laki?

Jakarta, KCM

Sebelum memahami apa sebenarnya hal mendasar yang diinginkan laki-laki dari perempuan, ilustrasi keluhan seorang perempuan yang sulit menjalin hubungan romantis dengan laki-laki dalam rubrik konsultasi dengan psikolog Leila Ch Budiman di harian Kompas, beberapa waktu lalu, barangkali bisa memberi sedikit gambaran.



"Saya ingin berbagi pengalaman sebagai perempuan tidak cantik, saya sering ditolak, diledek bahkan dihina oleh laki-laki. Menyakitkan sekali. Bukan cum itu, saya juga tergolong the have not. Saya sampai nyaris putus asa dan mau bunuh diri rasanya. Peritiwanya selalu sama saja, ketika di telepon, laki-laki antusias ingin jumpa. Ketika jumpa sudah tidak mau telepon lagi."

Atau keluhan seorang perempuan lain lagi yang akhirnya memilih menjadi guru Taman Kanak-kanak karena merasa kesepian:

"Sebagai orang yang tidak tergolong cantik…Saya sengaja menutup diri untuk mencari teman laki-laki, karena saya takut dihina mereka. Biarlah Allah SWT yang mengetahui hati dan pikiran saya. Saya sengaja memilih menjadi guru taman kanak-kanak, karena saya tidak mau kesepian. Itu merupakan pelampiasan saya. Kalau liburan, saya merasa tersiksa karena sepi."


Dalam penelitian ahli psikologi evolusioner Dr. David M.Bush dan rekan-rekannya yang meliputi seluruh dunia, mencakup 37 budaya masyarakat yang berbeda, Bush menemukan bahwa laki-laki di seluruh dunia tertarik pada perempuan cantik, "Bibir penuh, kulit bersih dan halus, mata jernih, rambut berkilauan, dan tegangan otot bagus," katanya. "Ini merupakan sifat-sifat yang secara universal dicari."

Laki-laki juga mencari cinta, kecerdasan dan kebaikan dalam diri calon pasangnnya. Tetapi kemudian laki-laki lebih tertarik lagi pada usia muda dan tentu saja kecantikan.

Ketertarikan ini bukan hanya keinginan modern yang digerakkan oleh iklan di media massa yang berusaha membentuk persepsi tentang ukuran-ukuran ideal perempuan seperti: cantik, feminin, langsing, berkulit bersih, atau keinginan laki-laki untuk mengendalikan perempuan. Menurut Bush, ini adalah keinginan universal berdasarkan tekanan evolusioner agar sukses berkembang biak, menghasilkan anak-anak yang baik atau yang diistilahkan "memperbaiki keturunan."

Ketertarikan pada kecantikan tampaknya masuk dalam susunan biologis manusia, menurut ahli psikologi Judith Langlois dan rekan-rekannya. Dalam salah satu penelitian, orang dewasa mengevaluasi warna slide dari wajah perempuan berkulit putih dan hitam mengenai daya tarik mereka. Kemudian sepasang gambar, dengan daya tarik berbeda , ditunjukkan kepada balita berumur dua atau tiga bulan. Balita tersebut, laki-laki dan perempuan, melihat lebih lama pada wajah yang lebih menarik.

Bukti ini, kata Bush, menantang pandangan umum bahwa ide ketertarikan dipelajari lewat pemaparan secara berangsur-angsur pada standar budaya saat ini, seperti yang dikemukakannya dalam buku The Evolution of Desire: Strategis of Human Mating.

Kecenderungan ini tidak terbatas di Amerika Serikat, atau bahkan pada budaya barat. "Tanpa memandang lokasi, habitat, sistem pernikahan , atau budaya pengatur hidup," kata Bush menyimpulkan, "Laki-laki dalam ketiga puluh tujuh budaya yang termasuk dalam penelitian internasional menghargai penampilan fisik calon pasangan potensialnya , ketimbang perempuan."

Usia Muda Lebih Diharapkan

Laki-laki secara umum, menginginkan perempuan yang lebih muda usianya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengandung anak dan mempunyai keturunan. Setiap laki-laki yang hidup dewasa ini adalah keturunan dari laki-laki yang tidak melakukan kesalahan. "Nenek moyang laki-laki, menyelesaikan masalah menemukan perempuan yang bernilai untuk berkembang biak sebagian dengan cara memilih mereka yang muda dan sehat," kata Bush.

Jed Diamond dalam buku Male Menopause menulis bahwa ketika ahli antropologi Napoleon Chagnon bertanya perempuan mana yang lebih menarik secara seksual kepada laki-laki Indian Yanomamo yang tinggal di hutan hujan tropika Amazon, laki-laki pemberi informasinya menjawab tanpa ragu-ragu, "Perempuan yang moko dude."

Dalam merujuk, pada kehidupan dalam hutan yang banyak mengahsilkan buah , Chagnon diberi tahu moko dude berarti buah yang benar-benar matang. Ketika merujuk pada seorang perempuan. Itu berarti bahwa dia telah melewati akilbalik tetapi belum melahirkan anak pertama, atau berumur sekitar limabelas sampai delapan belas tahun.

Karena kemampuan perempuan untuk mengandung dan melahirkan anak menurun dengan bertambahnya umur, kaum muda merupakan indikator langsung dari kapasitas berkembang biak. Dalam sebagin besar budaya di seluruh dunia, kata Bush, ketertarikan laki-laki pada kemudaan dipahami dan dihargai. Namun dalam masyarakat modern, laki-laki yang merasakan ketertarikan alami ini acap dipersalahkan dan disesalkan.

Inner Beauty

Bagi perempuan yang tidak beruntung memiliki gambaran di atas, kurang cantik, tidak muda, berkulit hitam, gemuk tentu saja merasa teriris hatinya membaca paparan Dr Bush mengenai apa yang sebenarnya diinginkan laki-laki dalam mencari pasangan hidupnya.

Tapi tentu saja, seperti dikatakan para psikolog, Anda jangan cepat putusasa. Sebab kualitas diri kita tidak hanya dilihat dari seberapa dekat diri kita dengan kondisi tubuh yang ideal, akan tetapi juga dilihat dari isi hati, isi kepala, kepribadian , dan rasa percaya diri. Konon, inner beauty, kecantikan dari dalam, jauh lebih bernilai daripada sekedar outer beauty, kecantikan luar yang biasanya dihubungkan dengan fisik.

Memang sedih dan sakit hati menjadi perempuan yang kekurangan dari segi fisik, namun Anda harus yakin bahwa sejelek-jeleknya orang pasti ada kelebihannya, begitu pun sebaliknya. Menarik yang dikatakan Leila Ch Budiman, bahwa taruhlan Anda tidak cantik dari segi wajah dan gemuk pula, namun memilki senyum manis, susunan gigi yang rapi, suara seksi, rambut indah atau jemari lentik, belum lagi kecantikan yang terpancar dari dalam. Itulah yang terpenting dari seorang perempuan… (ZRP)

Posted in: Health-Psychology