Buku Tamu, leave your comment here!!

This is default featured post 1 title

Welcome To My Site! "Hiduplah sesuka mu, sesungguhnya engkau pasti mati! Cintailah apapun yang engkau mau, sesungguhnya engkau pasti berpisah dengannya! dan kerjakanlah apapun yang engkau mau, sesungguhnya engkau pasti diberi balasan atas apa yang engkau kerjakan!

This is default featured post 2 title

Ilmu Itu bagai mata air, semakin jauh dari sumbernya akan semakin keruh.

This is default featured post 3 title

Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai tanda-tanda, jika sudah sampai pada puncaknya maka akan tiba saat kehancurannya!

This is default featured post 4 title

Dunia ini seindah apa yang kita pikirkan dan seburuk apa yang kita pikirkan pula, namun akhirat tidaklah sama seperti apa yang kita pikirkan! Kedahsyatan neraka jauh lebih dahsyat dari pikiran kita! dan keindahan surga jauh lebih indah dari pikiran kita

This is default featured post 5 title

Jangan meremehkan hal-hal kecil, sesungguhnya gunung itu berasal dari kerikil!

Kamis, 24 Maret 2011

Terjemah Syarah Al-Hikam - Ibnu Athaillah

BAB I:
TANDA-TANDA ORANG YANG ARIF
HARAPAN MENGECIL KETIKA DIHADAPKAN PADA KEGAGALAN
مِنْ عَلَامَاتِ الْاِعْتِمَادِ عَلىَ الْعَمَلِ نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِالزَّلَلِ.
            Salah satu tanda (orang yang banyak) berharap pada amalnya, berkurangnya kertergantungan saat menemui kegagalan.
            Tanda-tanda ketergantungan seorang amil (orang yang beramal) terhadap amalnya adalah berkurangnya harapan akan rahmat Allah ketika muncul kegagalan. Mafhumnya adalah besarnya harapan seseorang ketika melakukan amal dengan sebaik-baiknya, dan meninggalkan harapan itu ketika terjadi kegagalan. Ini merupakan hikmah yang sesuai dengan orang-orang arif yang bersaksi bahwa semua amal berasal dari Tuhan semesta alam, sebagaimana firman Allah SWT,
            ”Dan Allah menciptakan kamu dan amal-amalmu.” (Ash-Shâfât: 96)
            Harapan mereka tidak terlalu berlebihan ketika melakukan amal shaleh, karena mereka tidak merasa beramal semata-mata karena diri mereka. Demikian juga, tidak berkurang harapan mereka akan rahmat Allah walaupun ketaatan mereka secara formal berkurang ataupun melakukan sebuah kegagalan. Hal ini karena mereka tenggelam dalam lautan ridha terhadap takdir Allah. Mereka berpegang pada qadha’ Tuhannya yang menciptakan sesuatu dan memilih apa saja yang Dia kehendaki, karena ridha terhadap qadha’ merupakan kewajiban bagi setiap kaum muslimin. Hanya saja yang tercela adalah apabila terlalu fatalis, dengan meninggalkan usaha sama sekali. Dalam sebuah syairnya, penulis berkata:
            Dosa seseorang tidaklah menghalanginya dalam mengapai harapan-harapannya
            Karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas segala dosa.
            Sedangkan yang relevan bagi seorang sâlik (ahli ibadah bagi kalangan sufi) adalah merasa bahagia ketika melakukan amal shaleh dan merasa khawatir karena berkurangnya harapan ketika munculnya kegagalan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Imam ad-Dardiri,
            Kekhawatiran telah mendominasi seseorang dan mengalahkan harapan
            Dan bergembiralah karena ketentuan Tuhanmu dengan tanpa berdiam diri
            Terlebih lagi di era sekarang ini, di mana implementasi agama semakin berkurang, maksiat telah merajalela dan sifat amanah semakin berkurang. Allah SWT. menjadikan amal-amal shaleh sebagai sebab untuk mengangkat derajat seseorang di Hari Kiamat nanti, sedangkan amal-amal jelek menjadi sebab dilemparnya seseorang dalam neraka yang paling bawah. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT.,
            ”Adapun orang-orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (Al-Lail: 5-10)
            Penulis memang memulai pembahasan dalam kitab ini dengan hikmah-hikmah yang sesuai dengan orang-orang arif (mengetahui Tuhannya), kemudian semakin meningkat sampai pada derajat para sâlik yang termotifasi untuk beramal kebaikan. Juga, berpegang pada faktor-faktor yang mendorong seseorang pada kemuliaan, agar seorang sâlik memulai amalnya dengan amal-amal baik yang bisa dipetiknya di akhir nanti. Maksud hikmah ini adalah memberikan motifasi agar sâlik mampu menumbuhkan semangatnya dalam beramal dan mengangkat cita-citanya, serta tidak bergantung pada siapa pun. Ia harus menyandarkan amalnya hanya kepada Allah SWT, sebagaimana diisyaratkan oleh Ibnu Al-Farid:
            Berpeganglah pada kerendahan hawa nafsu, dan lepaskanlah rasa malu
            Maka lepaslah jalan orang-orang yang ibadah, walaupun ia mengkilap
            Syair ini mengingatkan, agar tidak tergantung dan hanya berpegang pada substansi amal seseorang walaupun itu amal yang mulia. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa amal seseorang ansich sama sekali tidak mampu memasukkan seseorang ke surga, para sahabat bertanya, ”Demikian juga engkau wahai Rasulullah”, beliau menjawab, ”Demikian juga saya, kecuali jika Allah SWT melimpahkan karunia dan rahmatnya kepada saya.” Hadits ini dan ayat yang menyebutkan, ”Masuklah ke surga dengan amal yang telah kamu perbuat” dapat dikombinasikan bahwa amal seseorang tidaklah bermanfaat kecuali jika amal itu diterima dan diterimanya amal tersebut karena karunia dari Allah, sehingga benarlah bahwa masuknya seseorang ke surga hanya semata-mata karena karunia Allah. Amal perbuatan merupakan sebab zhahir yang masih bergantung pada ridha Allah SWT.

lebih lengkapnya silahkan download di sini!!!

Keruntuhan Evolusi - Harun Yahya

untuk lebih lengkapnya, download ebook Keruntuhan Evolusi di sini!!
Ada Apa dengan Teori Evolusi?

Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.
Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.
Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.



Karl Marx dengan jelas menyatakan bahwa teori Darwin memberikan dasar yang kokoh bagi materialisme, dan tentu saja bagi komunisme. Ia juga menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan buku Das Kapital, yang dianggap sebagai karya terbesarnya, kepada Darwin. Dalam bukunya yang berbahasa Jerman, ia menulis: "Dari seorang pengagum setia kepada Charles Darwin".


Satu lagi kejahatan materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme, ajaran terdepan di antara ideologi-ideologi ini, merupakan konsekuensi politis alami dari filsafat materialisme. Karena komunisme berusaha menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, ia menjadi ideologi fundamental bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu negara.
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of Species, buku Darwin yang mendasari teori evolusi dengan "Inilah buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami"1
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan modern telah membuat teori evolusi, dogma abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini - utamanya pandangan Karl Marx - benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.
Tujuan penulisan buku ini adalah memaparkan fakta-fakta ilmiah yang membantah teori evolusi dalam seluruh bidang ilmu, dan mengungkapkan kepada masyarakat luas tujuan sesungguhnya dari apa yang disebut "ilmu pengetahuan" ini, yang ternyata tidak lebih dari sebuah penipuan.
Perlu diketahui bahwa evolusionis tidak memiliki bantahan terhadap buku yang sedang Anda baca ini. Mereka bahkan tidak akan berusaha membantah karena sadar bahwa tindakan seperti itu hanya akan membuat setiap orang semakin paham bahwa teori evolusi hanyalah sebuah kebohongan.

untuk lebih lengkapnya, download ebook Keruntuhan Evolusi di sini!!

Dunia Semut - Harun Yahya

WELCOME TO THE WORLD OF
THE ANTS!


SELAMAT DATANG

DI DUNIA SEMUT




They said 'Glory be to You!
We have no knowledge except what You have taught us. You are the All-Knowing, the All-Wise.'
(Surat al-Baqarah: 32)

Mereka menjawab: ”Maha Suci Engkau,
Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Baqarah, 2:32)





ALSO BY HARUN YAHYA

OLEH HARUN YAHYA






WELCOME TO THE WORLD OF THE ANTS!
SELAMAT DATANG DI DUNIA SEMUT!


On his way to school every day, Omar walks over to the garden of the house across the street and waits there for a while. A very special friend of his lives in this garden. No one knows this friend, but Omar loves him a lot. Omar never forgets to visit his friend, and enjoys their friendship a lot. After all, he has a friend who is more intelligent than anyone else. Despite being very small in size, his friend can do many important things. He is also very hard-working. He does all of his jobs very well and at the proper time, just as if he was a soldier in an army. Although he does not go to school like Omar, he successfully carries out the many tasks which he needs to do in his life.
   Dalam perjalanannya ke sekolah setiap hari, Umar berjalan melewati halaman rumah di seberang jalan dan menunggu di sana untuk beberapa saat. Temannya yang sangat baik tinggal di dalam taman ini. Tak seorangpun tahu siapakah teman ini, tetapi Umar sangat menyayanginya. Umar tidak pernah lupa untuk mengunjungi temannya, dan sangat senang bersahabat dengannya. Lagi pula, temannya ini lebih pandai dari siapapun juga. Meskipun tubuhnya sangat kecil, teman Umar ini mampu melakukan berbagai pekerjaan penting. Ia juga sangat rajin bekerja. Ia melakukan seluruh pekerjaannya dengan sangat baik dan tepat waktu, seolah-olah ia adalah seorang prajurit dalam angkatan bersenjata. Kendatipun ia tidak bersekolah sebagaimana Umar, ia mampu melakukan berbagai macam kewajiban-kewajiban yang harus ia lakukan dalam hidupnya.

Baca selengkapnya, download ebook di sini



Ar-Rahiiqul-Makhtuum



العنوان: الرحيق المختوم [ بحث في السيرة النبوية ]
لغة المادة: عربي
نبذة مختصرة: الرحيق المختوم: من هذه الصفحة يمكنك تحميل كتاب الرحيق المختوم ب 13 لغة عالمية، منها نسخة عربية مصورة pdf، بالإضافة إلى ملف وورد ونسخة إلكترونية chm.
فلقد حظيت سيرة صاحب الرسالة العظمى - صلى الله عليه وسلم - باهتمام العلماء والمحدثين والكتاب والمؤرخين، المتقدمين منهم والمتأخرين، وكل من هؤلاء الأعلام يغوص في ثبج هذا البحر الزاخر، ويستصفي منه يتيم الجوهر ونفيس الدرر.
فمنهم من عني باستخلاص دلائل الإعجاز والخصائص النبوية، ومنهم من صمد إلى الإبانة عن أحداث الغزوات وتفاصيل المعارك، ومنهم من أفاض في ذكر فقهها واستخلاص أحكامها وعبرها، ومنهم من استجلى مواقف عظمة هذه النفس الزكية.
ولا تزال وستبقى سيرة هذا النبي الكريم - صلى الله عليه وسلم - ملهمة لأولي الأقلام اللامعة والدراسات العميقة، للاستهداء بهديها والتأسي بصاحبها صلى الله عليه وسلم.
وممن أسهم في هذا المضمار ونهل من هذا المعين الصافي الشيخ صفي الرحمن المباركفوري - رحمه الله - في كتابنا هذا؛ حيث كتب عن السيرة فصولاً مضيئة، وموازنات فريدة، وربط الأحداث ببعضها ربطاً متماسكاً بأسلوب بديع أخاذ، حيث استخلص من كتب الأقدمين فوائد بلورها في إيجاز غير مخل، وتطويل غير ممل، فجاء كافياً وافياً.
وفي زماننا هذا الذي أضحى الناس فيه يلهثون وراء مناهج فاسدة ويسلكون سبلاً معوجة .. تبرز أهمية دراسة السيرة العطرة؛ لتوضح لنا معالم الطريق المستقيم، وعظمة هذا النبي الكريم، عسى أن يكون هذا باعثاً لنا على إصلاح ما أفسده بعدنا عن المنهج الإلهي، والتأسي بمنقذ البشرية من الضلال والتيه صلى الله عليه وسلم
Download kitab Ar-Rahiiqul-Makhtuum di sini

Taysir Musthalah Hadits DR. Mahmud Thahhan

Pengen belajar banyak tentang hadits?

Dalam kitab ini terangkum banyak hal tentang hadits, termasuk definisi, perbedaan antara Hadits dengan Sunnah, Khabar dan Atsar, pembagian macam-macam hadits berikut penjelasannya, kedudukan hadits dilihat dari sisi periwayatan dan dari sisi lemah-kuatnya seorang rawi, hadits shahih berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi di dalamnya, hadits Hasan dan macam-macamnya, hadits dla'if berikut macam-macam dan sebab-sebabnya menjadi dla'if, hadits maudlu', ilmu jarh wa at-ta`dil serta banyak hal lain yang terangkum dalam kitab yang sangat sederhana tersebut!!!!





Download kitab Taysir Musthalah Hadits di sini!!

Mafhuum At-Tafsiir wa At-ta'wiil

مفهوم

التفسير والتأويل

والاستنباط والتدبر والمفسر





د . مساعد بن سليمان الطَّيَّار



ملتقى أهل الحديث


=======================================
Gambaran isi
========================================

أولاً: في تحديد التفسير بالمأثور في هذه الأنواع الأربعة:

1-              إنَّ من جعل التفسيرَ بالمأثور يشمل هذه الأنواع الأربعة، لم يبين سبب تحديد المأثورِ بها. وهذا التحديد اجتهادٌ، وهو قابل للأخذ والردِّ، كما هو الحال في غيره من المصطلحات العمليَّةِ غير الشرعيَّةِ.
وأقدم من رأيته نص على كون هذه الأربعة هي التفسير بالمأثور الشيخ محمد عبدالعظيم الزرقاني (ت: 1367)، حيث ذكر تحت موضوع (التفسير بالمأثور) ما يأتي: ((هو ما جاء في القرآن أو السنة أو كلام الصحابة تبيانًا لمراد الله من كتابه)) ([1]).
ثم جاء بعده الشيخ محمد حسين الذهبي (ت: 1397)، فذكر هذه الأنواع الأربعة تحت مصطلح (التفسير المأثور)، فقال: ((يشمل التفسير المأثور: ما جاء في القرآن نفسه من البيان والتفصيل لبعض آياته، وما نُقلَ عن الرسول صلى الله عليه وسلم، وما نُقلَ عن الصحابة رضوان الله عليهم، وما نُقِلَ عن التابعين، من كل ما هو بيان وتوضيح لمراد الله تعالى من نصوص كتابه الكريم)) ([2]).
ثمَّ تتابع بعض المعاصرين على هذا المصطلحِ بتقسيماته الأربعة. لذا فإنَّ كثرة وجوده في كتب علوم القرآن المعاصرة، أو غيرها من كتب مناهج المفسرين، أو مقدمات بعض المحققين لبعض التفاسير([3]) = لا يعني صحَّته على الإطلاق، بل هؤلاء نقلوه عن كتاب ((التفسير والمفسرون)) بلا تحرير ولا تأمُّلٍ فيه، إلا القليل منهم.
2-              إن المعروف من لفظة مأثور: ما أُثرَ عن السابقين، وتحديد زمنٍ معيَّنٍ إنما هو اصطلاحٌ. وإذا كان ذلك كذلك، فكيف يكون تفسير القرآن بالقرآن مأثورًا، وأنت ترى الله يَمُنُّ عليك بتفسير آيةٍ بآيةٍ، فعن من أثرته؟!
3-              عن من أَثَرَ ابن كثيرٍ (ت: 1393) في كتابه أضواء البيان في إيضاح القرآن بالقرآن، عمَّن أَثَرَ تفسيراتِه القرآنيةِ للقرآنِ؟!



[1]) ) مناهل العرفان (12:2)، ويلاحظ هنا أنه لم يُدخل تفسير التابعين.
[2]) ) التفسير والمفسرون، للذهبي (152:1).
[3]) ) من أمثلة الكتب التي سارت على هذا التقسيم: التبيان في علوم القرآن – للصابوني (ص: 63)، أثر التطور الفكري في التفسير في العصر العباسي د مساعد بن مسلم آل جعفر (ص: 72)، مدرسة التفسير في الأندلس لمصطفى إبراهيم المشني (ص: 127)، مكي بن أبي طالب ومنهجه في التفسير لأحمد حسن فرحات (ص: 231)، مقدمة تحقيق تفسير السمرقندي المسمى بحر العلوم، حققه الشيخ علي محمد معوض وزملاه (45:1).

!!!untuk lebih lengkapnya, silahkan download ebook nya di sini

Manaahij Al-Mufassiriin

adownload Kitab  مناهج المفسرين
DI SINI

Riyadlush-Shalihin

Download kitab Riyadlush-Shalihin  An-Nawawi di sini,,,
jika berkenan, silahkan memberi saran di bawah ini! saran Anda sangat kami harapkan!

Bulughul-Maram - Ibnu Hajar Al-`Asqallaanii

DOWNLOAD E-BOOK KITAB BULUGHUL MARAM DI SINI <Via 4shared>
atau
DOWNLOAD E-BOOK KITAB BULUGHUL MARAM DI SINI  <Via Multiply>

BIOGRAFI AL-HAFIZH IBNU HAJAR AL-ASQALLANII

(22 sya’ban tahun 773H sd 28 Dzulhijjah 852H)
Nashab
Beliau bernama Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan.

Riwayat Hidup
Beliau lahir, besar dan meninggal di Mesir. Bermadzhab syafi’i. Beliau menjadi ketua para qadhi, seorang syaikhul islam, seorang hafizh secara mutlak, amirul mukminin dalam bidang hadist dan dijuluki syihabuddin dengan nama pangilan (kuniyahnya) adalah Abu Al-Fadhl.

Kelahirannya
Beliau dilahirkan tanggal 22 Sya’ban tahun 773 Hijriyah dipinggiran sungai Nil di Mesir. Tempat tersebut dekat dengan Dar An-Nuhas dekat masjid Al- Jadid.

Sifat beliau
Ibnu hajar adalah seorang yang mempunyai tinggi badan sedang berkulit putih, mukanya bercahaya, bentuk tubuhnya indah, berseri-seri mukanya, lebat jenggotnya, dan berwarna putih serta pendek kumisnya. Dia adalah seorang yang pendengaran dan penglihatan sehat, kuat dan utuh giginya, kecil mulutnya, kuat tubuhnya, bercita-cita tinggi,kurus badannya, fasih lisannya, lirih suaranya, sangat cerdas, pandai, pintar bersyair dan menjadi pemimpin dimasanya.

Pertumbuhan dan belajarnya
Ibnu hajar tumbuh dan besar sebagai anak yatim, ayah beliau meninggal ketika ia berumur 4 tahun dan ibunya meninggal ketika ia masih balita. Ibnu hajar menjadi seorang yang sangat iffah (menjaga diri dari dosa), sangat berhati-hati dan mandiri dibawah asuhan Az-Zaki Al-Kharubi (kakak tertua ibnu hajar) sampai sang pengasuh meninggal. Namun hidup ibnu hajar sengsara dalam pengasuhannya dan kurang perhatian dalam mengurus pendidikannya. Ibnu hajar menyertai Az-Zaki ketika ia tinggal di mekkah hingga akhirnya ia memasukkan ibnu hajar ke Al- Maktab(sekolah untuk belajar dan menghafal al-Qur’an ) ketika dia berumur lima tahun.

Salah seorang gurunya disitu ialah Syamsuddin bin Al-Alaf yang saat itu menjadi gubernur Mesir dan juga Syamsuddin Al-Athrusy. Akan tetapi, ibnu hajar belum berhasil menghafal al-Qur’an sampai beliau diajar oleh seorang ahli fakih dan pengajar sejati yaitu Shadrudin Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazaq As-Safthi Al Muqri’. Kepada beliau ini lah akhirnya ibnu hajar dapat mengkhatamkan hafalan Al-Qur’annya ketika berumur sembilan tahun. Ketika Ibnu Hajar berumur dua belas tahun ia ditunjuk sebagai imam shalat tarawih di Masjidil Haram pada tahun 785H. Ketika sang pengasuh berhaji pada tahun 784H, Ibnu Hajar menyertainya sampai tahun 786H Ibnu Hajar menyertai Al-Kharubi sampai di Mesir. Di Mesir Ibnu Hajar benar-benar berusaha sungguh-sungguh. Dia menghafal beberapa kitab.

Saat ketidakpuasan dengan apa yang didapatkan akhirnya Ibnu Hajar bertemu dengan Al- Hafizh Al-Iraqi yaitu seorang syaikh besar yang terkenal sebagai ahli fikih, orang yang paling tahu tentang mahzab Syafi’i. Disamping itu ia seorang yang sempurna dalam penguasaan tafsir, hadist dan bahasa Arab. Ibnu Hajar menyertai san guru selama sepuluh tahun. Dan dalam sepuluh tahun ini Ibnu Hajar menyelinginya dengan perjalanan ke Syam dan yang lainnya. Ditangan syaikh inilah Ibnu Hajar berkembang menjadi seorang ulama sejati dan menjadi orang pertama yang diberi izin Al-Iraqi untuk mengajarkan hadits. Sang guru memberikan gelar Ibnu Hajar dengan Al- Hafizh dan sangat dimuliakannya. Adapun setelah sang guru meninggal dia belajar dengan guru kedua yaitu Nuruddin Al-Haitsami adapun guru lain yaitu Imam Muhibbuddin Muhammad bin Yahya bin Al- Wahdawaih melihat keseriusan Ibnu Hajar dalam mempelajari hadits, ia memberi saran untuk perlu juga mempelajari fikih karena orang akan membutuhkan ilmu itu dan menurut prediksi nya ulama didaerah tersebut akan habis sehingga Ibnu Hajar amat diperlukan.

Ibnu Hajar jatuh sakit dirumahnya setelah ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai qadhi pada tanggal 25 Jamadal Akhir tahun 852 H. Dia adalah seorang yang selalu sibuk dengan mengarang dan mendatangi majelis-majelis taklim hingga pertama kali penyakit itu menjangkit yaitu pada bulan Dzulqa’dah tahun 852 H. Ketika ia sakit yang membawanya meninggal, ia berkata, “Ya Allah, bolehlah engkau tidak memberikanku kesehatan, tetapi janganlah engkau tidak memberikanku pengampunan.” Pada malam sabtu malam tanggal 28 Dzulhijjah berselang dua jam setelah shalat isya’, orang-orang dan para sahabatnya berkerumun didekatnya untuk membacakan surat Yasin. Ketika sampai ayat,(Yasin :58) Keluarlah ruhnya dari jasadnya. Hari itu adalah hari musibah yang sangat besar.Orang-orang menangisi kepergiannya sampai-sampai orang non muslim pun ikut meratapi kematian beliau. Pada hari itu pasar-pasar ditutup demi menyertai kepergiannya. Para pelayat yang datang pun sampai-sampai tidak dapat dihitung, semua para pembesar saat itu datang melayat.

Sanjungan Para Ulama Terhadapnya
Al-Hafizh As-Sakhawi berkata, “Adapun pujian para ulama terhadapnya, ketahuilah pujian mereka tidak dapat dihitung. Mereka memberikan pujian yang tak terkira jumlahnya, namun saya berusaha untuk menyebutkan sebagiannya sesuai dengan kemampuan.”

Al-Iraqi berkata “Ia adalah syaikh, yang alim, yang sempurna, yang mulia, yang seorang muhhadits (ahli hadist), yang banyak memberikan manfaat, yang agung, seorang Al-Hafizh, yang sangat bertakwa, yang dhabit (dapat dipercaya perkataannya), yang tsiqah, yang amanah, Syihabudin Ahmad Abdul Fadhl bin Asy-Syaikh, Al-Imam, Al-Alim, Al-Auhad, Al-Marhum Nurudin, yang kumpul kepadanya para perawi dan syaikh-syaikh, yang pandai dalam nasikh dan mansukh, yang menguasai Al-Muwafaqat dan Al-Abdal, yang dapat membedakan antara rawi-rawi yang tsiqah dan dhoif, yang banyak menemui para ahli hadits,dan yang banyak ilmunya dalam waktu yang relatif pendek. ” Dan masih banyak lagi Ulama yang memuji dia, dengan kepandaian Ibnu Hajar.

Diambil dari:
Judul:60 Biografi Ulama Salaf
Karya:Syaikh Ahmad Farid
Penerbit:Pustaka Al-Kautsar
http://belajarislam.com/wawasan/biografi/582-biografi-ibnu-hajar-al-asqalani

DOWNLOAD E-BOOK KITAB BULUGHUL MARAM DI SINI <Via 4shared>: 
atau
DOWNLOAD E-BOOK KITAB BULUGHUL MARAM DI SINI  <Via Multiply>

Subulussalaam

Subulus-salam adalah kitab yang menjelaskan isi kitab yang menjelaskan isi kitab Bulughul maramatau biasa kita sebut Syarh Bulughul Maram, Imam Ash-Shan`ani menjelaskan dengan rinci kandungan isi kitab Bulughul Maram karya Ibnu Hajar,
untuk lebih jelasnya, silahkan download e-book kitab subulus salam di bawah ini
=======================
DOWNLOAD E-BOOKSUBULUS SALAM DI SINI:  

Fathul-Baarii - Ibnu Hajar Al-Asqallaani

Siapa yang tidak kenal fathul bari? kitab yang satu ini begitu populer di kalangan umat Islam, kitab karya Ibnu Hajar ini menjelaskan kandungan dan maksud hadits-hadits yang ditulis oleh Imam Al-Bukhari dalam kitabnya Shahih Al-bukhari  ......
untuk lebih jelasnya;
DOWNLOAD E-BOOK FATHUL BARI DI SINI:

Imam Ad-Darimi - Sunan Ad-Darimi


DOWNLOAD E-BOOK  KITAB SUNAN AD-DARIMDI SINI
Imam Ad-Darimi 


Biografi

Beliau adalah Al-Hafizh al-Imam Abdullah bin Abdul Rahman bin Fadhl bin Bahram bin Abdillah abu Muhmad ad-Darimi as-Samarqandi.[2] ad-Darimi adalah nama lengkapnya Darim bin Malik bin Handalah bin Zaid bin Munah bin Tamim.[3] Ia di lahirkan pada taun 181 H (ada juga yang berpendapat 182) atau bertepatan dengan tahun 797 M.[4]

Keilmuan

Sebagai seorang yang bertekad menjadi penyebar hadits dan sunnah, maka syarat-syarat sebagai seorang rawi sejati menjadi satu kemestian untuk dimiliki. Diantaranya ia mesti terlebih dahulu belajar dan berguru.
a. guru-guru beliau
Yazid bin Tharus, Nadzar bin Syumail (paling awal meninggal diantara guru-gurunya), imam Muslim dan yang lainnya.[5] Dan setelah mendapatkan ilmu dan memulai menapaki masa-masa kematangan intelektualnya, beliaupun mulai mengajar dan berkarya.
b. Murid-murid beliau
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Abdullah bin Beumaid (ia adalah murid paling awal/pertama).[6]
c. karya beliau
  1. Sunan ad-Darimi (ada juga yang menyebutnya al-Jam’u ash-Shahiih)
  2. Tsulutsiyat (kitab hadits)
  3. al-Musnad
  4. Tafsir [7]
karenanya menjadi tidak mengherankan jika kemudian para ulama memuji dan menyanjung keilmuan beliau.
1. Imam Ahmad bin Hanbal memuji beliau dan menggelarinya dengan gelar “imam” dan berpesan agar menjadikannya rujukan (seraya ucapannya diulang-ulang).[8]
2. Muhamad bin Basyar (bundar) berkata : “penghapal kaliber dunia ada empat: Abu Zur’ah ar-Razi, Muslim an-Nasaiburi, Abdullah bin Abdul Rahman di Samarqandi dan Muhamad bin Ismail di Bukhari”.[9]
Abu Harits ar-Razi berkata: “…dan Abdullah bin Abdurrahman paling kuat (atsbat) di antara mereka (Bukhari, Muhamad bin Yahya dan Muhamad bin Aslam).[10]
Sebagai seorang imam (barangkali profesor/guru besar sekarang) ilmu yang dikuasainya tidak terbatas kepada satu macam saja. Pantas saja jika para ulama menempatkan beliau sebagai seorang ahli tafsir yang sempurna mumpuni dan seorang ahli fiqh yang alim.[11]
Sudah barang tentu, penghargaan ulama seperti ini kepada beliau bukanlah datang dengan tiba-tiba –bim salabim–. Hal ini merupakan buah atau hasil dari sebuah proses panjang dalam hidup rabbani.
Abu Bakar al-Khilib al-Baghdadi melukiskan hal ini dalam buku beliau tarikh baghdad,[12] dan kemudian di nukil oleh adz-Dzahabi, ia berkata: “ia salah seorang pengembara sejati dalm mencari hadits atau memiliki kekuatan hapalan, dalm mengumpulkan hadits secara propesional (itqan)……”.[13]
Adz-Dzahabi menjulukinya dengan tawafal (mengelilingi banyak negeri) menjadi seorang imam, tentu saja sebuah gelar yang besar/agung. Kebesaran ini menjadi lengkap, karena ternyata beliau memang seorang imam seperti dalam makna yang sesungguhnya, luar dalam.
Muhamad bin Ibrahiem bin Manshur as-Saerozi: “Abdullah adalah puncak kecerdasan dan konsistensi beragama, di antara orang yang menjadi teladan/perumpamaan dalam kesantunan, keilmuan, hafalan, ibadah dan juhud….”.[14] Bahkan imam Ahmad pernah menyebutkan bahwa suatu ketika ditawarkan kepada beliau materi (dunia) tetapi beliau tidak menerimanya.[15]
d.Wafat beliau
Beliau meninggal dunia pada hari Kamis, 8 Dzulhidjah (hari tasriah) setelah ashar tahun 225 H /69 M, dalam usia 75 tahun. Dan dikuburkan keesokan harinya, Jumat (hari Arafah).[16]
Kitab “Sunan”:
  1. Nama kitab:
Dari dua ahli sejarah lama, Adzahabi dan Ibnul Imad,[17] menyebutnya dengan “al-Musnad” juga dalam photo copy manuskrip (makhtuth) di Tendiyas India.[18]Dan dari dua ahli sejarah kontemporer, Umar Ridla Kahalah[19] dan ad-Darakli,[20]menyebutkan dengan “as-Sunan atau Sunan ad-Darimi”.
Dan setelah mempelajari susunan bab-bab (kitab yang telah di cetak) disusun sesuai dengan bab-bab fiqh, maka lebih tepat di sebut dengan “Sunan”.[21]
  1. cetakan kitab sampai tahun 1997, sudah ada lima cetakan kitab sunan ad-Darimi.[22]
    1. Pada tahun 1293 H di Kanbower, dengan tebal halaman 467.
    2. Pada tahun 1346 H di Cairo, dalam dua jilid, diperbanyak oleh M. Ahmad Rahman.
    3. Pada tahun 1404 H, dengan takhrij, tahqiq, ta’liq: Abdullah Hasyim Yamani Al-Madani di Faishal Abad dalam dua jilid. Juga di Cairo pada tahun tersebut di Dar Ihya as-Sunnah ar-Rabiyyah dalam dua jilid juga.
    4. Pada tahun 1405 H di Cairo, tahqiq bagian ke tiga dalam disertasi doktoral setebal 1110 halaman oleh Abdul Qayyim Abdul Rabi Nabbiy al-Fakistani dengan dosen pembimbing M. Syaukani Khadr as-Sayyid.
    5. pada tahun 1412 H di Damaskus, tahqiq, syarh, dan daftar isi Dr. Mushthafa Diib al-Bugha.
  2. kedudukan Sunan ad-Darimi:
sejarah yang saya ketahui, Sunan ad-Darimi, mendapatkan perhatian lebih dari para peneliti (bahitsin), terutamanya setelah muncul al-Mujtamul Mufahrats Li Alfazdil Hadits, dimana Sunan ad-Darimi menjadi salah satu rujukan Mu’jam tersebut, sehingga jika kemudian disebut Kutub at-Tis’ah, maka masuklah Sunan ad-Darimi di dalamnya.
Adapun dalam tulisan-tulisan ulama terdahulu, tentang pembahasan-pembahasan atau istilah-istilah tertentu yang berkaitan dengan kitab-kitab hadits, maka jarang di masukkan, contoh: ketika membahas tentang syarat-syarat kitab-kitab hadits tertentu, seperti Abu Bakar Muhamad Musa al-Hazimi (w. 584 H) dalam kitabnyasyurutul……….khamsah, atau Abu Fadhl bin Thahir al-Maqdisi (w. 507 H), (dalam kitabnya syurutul….sittah lebih lanjut, apakah tesis/desertasi atau kajian/tulisan non akademis? Saya belum melihatnya), hanya melihat 5/6 kitab dan tidak termasuk di dalamnya Sunan ad-Darimi. Wallahu a’lam.
Sampai sejauh ini kajian atau penelitian yang mendalam –selain dari tahqiq, tq’liq, syarh dan yang sejenisnya—belum saya jumpai, sampaipun dalam tesis-tesis atau disertasi-desirtasi. Di berbagai universitas di negeri Arab, ada satu judul buku “Imam ad-Darimi Atsaruhu Fil Hadits” dalam catatan kaki sebuah buku, namun tidak rinci. Karenannya saya pribadi tidak bisa menulis lebih dari sekedar memperkenalkan secara sangat kasat tentang buku ini.
  1. isi Sunan ad-Darimi
- kitab ini di mulai dengan muqaddimah yang berisi bab-bab pengantar seperti:
kondisi manusia sebelum islam
tentang sifat, mu’jizat Nabi
tentang fatwa
tentang ilmu dan orang berilmu
Didalamnya terdapat 654 hadits, dan yang lainnya.
- kemudian di sambung dengan kitab Taharah, kitab Shalat dan di akhiri dengan kitab Fadhail al-Qur’an. Jumlah kitab dalam Sunan Darimi seluruhnya berjumlah 23 kitab, dan dalam setiap kitab terdapat bab, di dalam bab-bab inilah beliau menyebutkan hadits-hadits yang sesuai dengan judul bab yang di maksud.
  1. jumlah hadit-hadits dan kedudukannya:
- dari hitungan Dr. Mushthafa Diib al-Bugha: “terdapat sebanyak 3375 hadits dalam sunan darimi termasuk hadits-hadits yang termaktub dalam muqaddimah”.
- sejauh ini, saya belum mengetahui sebuah study dan penelitian yang detail dan mendalam tentang persentase kekuatan/kedudukan hadits-hadits Sunan ad- Darimi.
Barangkali, dari contoh-contoh riwayat beliau yang di nukil sebagian oleh adz-Dzahabi dalam kitabnya Siyar ‘Ilam Nubala,[23] dapat disimpulkan, bahwa sebagian hadits beliau ada yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, artinya riwayatnya termasuk kategori shahih. Dan ada yang masuk dalam kategori Gharibul Isnad. Seperti halnya karakter dari kitab sunan yang menekankan kepada hadits-hadits hukum, maka kemungkinan adanya hadits-hadits yang tidak shahih adalah wajar. Karena para penulis (mukharrij sunan) tidak mensyaratkan hal itu (hanya meriwayatkan yang shahih saja). Wallahu ‘alam.

===========================================
DOWNLOAD E-BOOK  KITAB SUNAN AD-DARIMI DI SINI

Imam Malik - Muwattha'


DOWNLOAD E-BOOK KITAB AL-MUWATTHA' DI SINI: 

Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr al-Asbahi
 atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin `Amr, al-Imam, Abu `Abd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani), (Bahasa Arabمالك بن أنس), lahir di (Madinah pada tahun 714 (93 H), dan meninggal pada tahun 800 (179 H)). Ia adalah pakar ilmu fikih dan hadits, serta pendiri Mazhab Maliki.

Biografi

Abu abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail binAmr bin al-Haris Dzi Ashbah. Imama malik dilahirkan di Madinah al Munawwaroh. sedangkan mengenai masalah tahun kelahiranya terdapat perbedaaan riwayat. al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa imam malik dilahirkan pada 94 H. ibn Khalikan dan yang lain berpendapat bahawa imam malik dilahirkan pada 95 H. sedangkan. imam al-Dzahabi meriwayatkan imam malik dilahirkan 90 H. Imam yahya bin bakir meriwayatkan bahwa ia mendengar malik berkata :"aku dilahirkan pada 93 H". dan inilah riwayat yang paling benar (menurut al-Sam'ani dan ibn farhun)[3].
Ia menyusun kitab Al Muwaththa', dan dalam penyusunannya ia menghabiskan waktu 40 tahun, selama waktu itu, ia menunjukan kepada 70 ahli fiqh Madinah.
Kitab tersebut menghimpun 100.000 hadits, dan yang meriwayatkan Al Muwaththa’ lebih dari seribu orang, karena itu naskahnya berbeda beda dan seluruhnya berjumlah 30 naskah, tetapi yang terkenal hanya 20 buah. Dan yang paling masyur adalah riwayat dari Yahya bin Yahyah al Laitsi al Andalusi al Mashmudi.
Sejumlah ‘Ulama berpendapat bahwa sumber sumber hadits itu ada tujuh, yaitu Al Kutub as Sittah ditambah Al Muwaththa’. Ada pula ulama yang menetapkan Sunan ad Darimi sebagai ganti Al Muwaththa’. Ketika melukiskan kitab besar ini, Ibn Hazm berkata,” Al Muwaththa’ adalah kitab tentang fiqh dan hadits, aku belum mnegetahui bandingannya.
Hadits-hadits yang terdapat dalam Al Muwaththa’ tidak semuanya Musnad, ada yang Mursalmu’dlal dan munqathi. Sebagian ‘Ulamamenghitungnya berjumlah 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabi’in, disamping itu ada 61 hadits tanpa penyandara, hanya dikatakan telah sampai kepadaku” dan “ dari orang kepercayaan”, tetapi hadits hadits tersebut bersanad dari jalur jalur lain yang bukan jalur dari Imam Malik sendiri, karena itu Ibn Abdil Bar an Namiri menentang penyusunan kitab yang berusaha memuttashilkan hadits hadits mursal , munqathi’ dan mu’dhal yang terdapat dalam Al Muwaththa’ Malik.
Imam Malik menerima hadits dari 900 orang (guru), 300 dari golongan Tabi’in dan 600 dari tabi’in tabi’in, ia meriwayatkan hadits bersumber dari Nu’main al Mujmir, Zaib bin Aslam, Nafi’, Syarik bin Abdullah, az Zuhry, Abi az Ziyad, Sa’id al Maqburi dan Humaid ath Thawil, muridnya yang paling akhir adalah Hudzafah as Sahmi al Anshari.
Adapun yang meriwayatkan darinya adalah banyak sekali diantaranya ada yang lebih tua darinya seperti az Zuhry dan Yahya bin Sa’id. Ada yang sebaya seperti al Auza’i., Ats Tsauri, Sufyan bin Uyainah, Al Laits bin Sa’ad, Ibnu Juraij dan Syu’bah bin Hajjaj. Adapula yang belajar darinya seperti Asy Safi’i, Ibnu Wahb, Ibnu Mahdi, al Qaththan dan Abi Ishaq.

Malik bin Anas menyusun kompilasi hadits dan ucapan para sahabat dalam buku yang terkenal hingga kini, Al Muwatta.


Pujian Ulama untuk Imam Malik

An Nasa’i berkata,” Tidak ada yang saya lihat orang yang pintar, mulia dan jujur, tepercaya periwayatan haditsnya melebihi Malik, kami tidak tahu dia ada meriwayatkan hadits dari rawi matruk, kecuali Abdul Karim”.
(Ket: Abdul Karim bin Abi al Mukharif al Basri yang menetap di Makkah, karena tidak senegeri dengan Malik, keadaanya tidak banyak diketahui, Malik hanya sedikit mentahrijkan haditsnya tentang keutamaan amal atau menambah pada matan).
Sedangkan Ibnu Hayyan berkata,” Malik adalah orang yang pertama menyeleksi para tokoh ahli fiqh di Madinah, dengan fiqh, agama dan keutamaan ibadah”.
Imam as-Syafi'i berkata : "Imam Malik adalah Hujjatullah atas makhluk-Nya setelah para Tabi'in[3] ".
Yahya bin Ma'in berkata :"Imam Malik adalah Amirul mukminin dalam (ilmu) Hadits"
Ayyub bin Suwaid berkata :"Imam Malik adalah Imam Darul Hijrah (Imam madinah) dan as-Sunnah ,seorang yang Tsiqah, seorang yang dapat dipercaya".
Ahmad bin Hanbal berkata:" Jika engkau melihat seseorang yang membenci imam malik, maka ketahuilah bahwa orang tersebut adalah ahli bid'ah"
Seseorang bertanya kepada as-Syafi'i :" apakah anda menemukan seseorang yang (alim) seperti imam malik?" as-Syafi'i menjawab :"aku mendengar dari orang yang lebih tua dan lebih berilmu dari pada aku, mereka mengatakan kami tidak menemukan orang yang (alim) seperti Malik, maka bagaimana kami(orang sekarang) menemui yang seperti Malik?[3] "


Kitab Al-Muwaththa

Al-Muwaththa bererti ‘yang disepakati’ atau ‘tunjang’ atau ‘panduan’ yang membahas tentang ilmu dan hukum-hukum agama Islam. Al-Muwaththa merupakan sebuah kitab yang berisikan hadits-hadits yang dikumpulkan oleh Imam Malik serta pendapat para sahabat dan ulama-ulama tabiin. Kitab ini lengkap dengan berbagai problem agama yang merangkum ilmu hadits, ilmu fiqh dan sebagainya. Semua hadits yang ditulis adalah sahih kerana Imam Malik terkenal dengan sifatnya yang tegas dalam penerimaan sebuah hadits. Dia sangat berhati-hati ketika menapis, mengasingkan, dan membahas serta menolak riwayat yang meragukan. Dari 100.000 hadits yang dihafal beliau, hanya 10.000 saja diakui sah dan dari 10.000 hadits itu, hanya 5.000 saja yang disahkan sahih olehnya setelah diteliti dan dibandingkan dengan al-Quran. Menurut sebuah riwayat, Imam Malik menghabiskan 40 tahun untuk mengumpul dan menapis hadits-hadits yang diterima dari guru-gurunya. Imam Syafi pernah berkata, “Tiada sebuah kitab di muka bumi ini yang lebih banyak mengandungi kebenaran selain dari kitab Al-Muwaththa karangan Imam Malik.”
inilah karangan para ulama muaqoddimin

Wafatnya Sang Imam Darul Hijrah

Imam malik jatuh sakit pada hari ahad dan menderita sakit selama 22 hari kemudian 10 hari setelah itu ia wafat. sebagian meriwayatkan imam Malik wafat pada 14 Rabiul awwal 179 H.
sahnun meriwayatkan dari abdullah bin nafi':" imam malik wafat pada usia 87 tahun" ibn kinanah bin abi zubair, putranya yahya dan sekretarisnya hubaib yang memandikan jenazah imam Malik. imam Malik dimakamkan di Baqi'
================================================================================
DOWNLOAD E-BOOK KITAB AL-MUWATTHA' DI SINI: 

COMMENTS

free counters

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More